
silaturahmi saling memaafkan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala berkah dan nikmat yang telah diberikan Allah SWT, maka panjatkanlah terlebih dahulu doa, puji serta syukur kepada-Nya Yang Maha Pemberi. Tak lupa juga untuk berselawat serta salam pada Rasulullah SAW, junjungan besar kita sebagai umat Islam.
Hari ini marilah kita bersama-sama merenungkan arti pentingnya saling memaafkan dalam kehidupan sehari-hari. Silaturahmi bukanlah sekadar berkunjung atau bersalaman, tetapi lebih dari itu, silaturahmi adalah cara untuk menjaga hubungan baik dan penuh ketulusan dengan keluarga, teman, dan tetangga sekitar rumah.
Sosok Muslim yang baik adalah mereka yang senantiasa menjaga hubungan baik dengan sesama, menghormati orang tua, menyayangi saudara, dan menghargai teman-teman di sekitarnya. Melalui silaturahmi, kita belajar untuk saling membantu, saling mengasihi, dan saling menghormati.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Menjaga ucapan adalah bentuk kita menghormati satu sama lain supaya tidak ada pihak yang tersakiti dari tuturan kata yang diucapkan. Akan tetapi, manusia adalah sosok yang tak lepas dari kesalahan. Seringkali, kita sengaja maupun tidak disengaja mengatakan hal yang mungkin menyakiti perasaan orang lain.
Oleh sebab itu, marilah kita manfaatkan momen Idul Fitri ini untuk mempererat tali silaturahmi dengan mengunjungi kerabat, bertemu teman-teman, dengan meminta maaf pada orang lain atas kesalahan yang pernah ada, serta memberi maaf kepada siapa pun yang pernah menyakiti kita.
Saling memaafkan atas kesalahan ucapan dan perilaku satu sama lain, memiliki banyak keutamaan bagi siapapun yang berani untuk melakukannya. Niscaya dengan mengucap dan menerima maaf, jiwa yang kita miliki akan merasakan ketenangan dan ketentraman yang begitu damai.
Selain itu, penyakit hati yang menggerogoti batin juga akan menghilang dari rasa kedengkian dan kebencian pada sesama. Alhasil, kita dapat merasakan kebahagiaan yang sejati dalam merayakan hari kemenangan ini.
Tak hanya itu, saling memaafkan antara Muslim juga adalah perilaku yang disukai Allah SWT pada hamba-Nya dalam menyikapi permasalahan. Ini terlihat jelas dalam beberapa surat di Al-Quran:
اِنْ تُبْدُوْا خَيْرًا اَوْ تُخْفُوْهُ اَوْ تَعْفُوْا عَنْ سُوْۤءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيْرًا
In tubdū khairan au tukhfūhu au ta‘fū ‘an sū'in fa innallāha kāna ‘afuwwan qadīrā(n).
Artinya: “Jika kamu menampakkan atau menyembunyikan suatu kebaikan atau memaafkan suatu kesalahan, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (QS. An-Nisa:149).
وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
Wa jazā'u sayyi'atin sayyi'atum miṡluhā, faman ‘afā wa aṣlaḥa fa ajruhū ‘alallāh(i), innahū lā yuḥibbuẓ-ẓālimīn(a).
Artinya: “Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim.” (QS. Asy-Syura:40)
Jelas sudah bagaimana sikap saling memaafkan di antara umat Muslim adalah hal yang begitu Allah SWT inginkan. Bukan hanya di hari Idul Fitri saja, usahakanlah di hari-hari biasa untuk hidup dalam kedamaian tanpa adanya rasa kesal pada sesama.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita semua dengan kekuatan untuk menjaga silaturahmi, sehingga kita dapat hidup dalam harmoni dan kedamaian di tengah-tengah manusia yang beragam ini, Aamiin.
Wassalamua’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.