
Tentang Silaturahmi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara-saudari Muslim yang dimuliakan, di momen penuh fitri, marilah kita bersama merayakan kebesaran Allah SWT yang sudah memberikan kita kesempatan untuk bergembira. Sebulan penuh sudah kita lewati dengan berpuasa hingga meraih kemenangan yang berkah di hari ini. Oleh sebab itu, puji dan syukur tak lupa kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Tak lepas juga selawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, wahai penjelmaan rahmat bagi seluruh alam. Kita semua hadir di sini bersyukur sebab petunjuk dan teladan yang diberikannya kepada umat manusia.
Di hari yang penuh kesucian nan fitri ini, kita merayakan momen Idul Fitri, setelah sebulan penuh beribadah puasa dengan tekad memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa. Namun, di samping itu, selayaknya manusia yang beradab, kita perlu menjalin Hablum Minan-naas, hubungan manusia dengan sesamanya.
Menjadi manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, hendaknya kita menyadari untuk menjaga kedamaian di dunia. Menjaga kedamaian yang dimaksud adalah dengan memperbaiki hubungan antar manusia, yaitu dengan mempererat tali persaudaraan melalui interaksi yang penuh ketulusan.
Sebagai manusia, tentunya kita pernah melakukan kesalahan baik dalam ucapan maupun perilaku yang disengaja maupun tidak disengaja. Sebab itu, kita dianjurkan untuk saling memaafkan apabila terjadi perselisihan. Dengan begitu, silaturahmi akan selalu terjaga ikatannya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah An-Nur ayat 22:
وَلَا يَأْتَلِ اُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ اَنْ يُّؤْتُوْٓا اُولِى الْقُرْبٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖوَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Wa lā ya'tali ulul-faḍli minkum was-sa‘ati ay yu'tū ulil-qurbā wal-masākīna wal-muhājirīna fī sabīlillāh(i), wal ya‘fū wal yaṣfaḥū, alā tuḥibbūna ay yagfirallāhu lakum, wallāhu gafūrur raḥīm(un).
Artinya: "Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan (rezeki) di antara kamu bersumpah (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(-nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Bersilaturahmi dengan saling memaafkan di hari yang fitri ini adalah bentuk sikap yang disukai oleh Allah SWT dari hamba-Nya. Dengan adanya sikap lapang dada pada tiap Muslim yang berselisih, maka ia juga akan diberikan pengampunan oleh Yang Maha Pemaaf.
Apabila seseorang secara sadar memutus tali silaturahmi yang terjalin, maka terkutuklah ia melangkah kakinya di surga Allah, sebagaimana Rasulullah SAW pun bersabda:
“Tidak ada surga bagi seseorang yang memutuskan silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari ayat serta hadis tersebut, menunjukkan bagaimana silaturahmi dalam Islam memiliki nilai dan dampak yang besar bagi umatnya. Silaturahmi bukanlah sekadar pertemuan basa-basi menanyakan kabar, tetapi juga sebuah ikatan komunikasi yang mengalirkan kasih sayang dan kebersamaan di antara sesama.
Oleh sebab itu, di hari Idul Fitri, mari kita bersama-sama jalin kembali atau eratkan silaturahmi dengan keluarga, teman, dan kerabat terkasih. Jagalah persaudaraan ini dan jangan biarkan ia terputus. Semoga Allah SWT senantisa memberikan kita kekuatan untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan menjadikan kita sosok yang selalu memanusiakan sesama dengan tulus.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.